(BUKAN) AKU
Di mana diriku yang
dulu? Si penikmat senja dengan teh dan buku literaturku.
Di mana aku yang dulu?
Si pembuat sajakan puisi, ukiran kata dan harmonisasi kalimat.
Dulu?
Ada pulpen, tulis
rangkaian kata.
Ada buku, jadikan alas
kalimat indah.
Sekarang?
Ada pulpen, mikir stok
kosong.
Ada buku, ingat stok
kosong.
Lihat saos, ingat stok
kosong.
Rangkaian kata ku yang
kususun indah, kini berubah jadi stok kosong.
Huh.
01.21
Ceria
Komentar
Posting Komentar